APOCRYPHAL AORTA
OGEL’S
DAILY NOTES
A Trip To Self-Identity
Itsna Hadi Saptiawan
LibrAries 2526 PressHak Cipta © Itsna Hadi Saptiawan 2005
EzraVogel Private Press
Blok H 34, Kuningan Depok Yogyakarta 55281
Dipublikasikan di kamar sendiri oleh Ogel dan Itsna
Erka Palace
Kuningan 08179449416
Hak cipta pembuatan buku diserahkan pada
Itsna Hadi Saptiawan selaku penulis dan editor
desain buku ini merupakan hasil kerja sama
dengan pihak Hadi Print & Offset
Layout dikerjakan oleh Ivan Twx co.Minggu, 10 Juli 2005
What a lonesome boy, gak ada apa2. Kayaknya semua adanya tinggal musik dan aku sendiri. Sepi, dan kematian pasti seneng banget bakal dapat korban baru. Sejak malam, satu yang mampu menghibur hanya musik dan big boss yang kebetulan lagi ada di kos. What’s up world !! Seperti hari2 kemarin, aku balik lagi pada kenyataan harus bisa jadi diri sendiri dalam banyak hal, termasuk gimana caranya ngatasi insomnia yang akhir2 ini sering mampir di pelupuk mata.
00.45 dini hari. Ahh, belum terlalu larut, batinku bergumam. Entah, setiap kali dihadapkan pada posisi aku berada di kamar, sementara di samping kiri dan kanan berserakan benda2 yg tidak bisa kuajak ngomong, aku ngerasa asing sendiri. Hal yang kemudian membuatku larut dalam pikiran-pikiran aneh tentang asyiknya punya teman yang mampu memberi saat aku butuh sesuatu. Tapi, bagaimana dengan akhir dari pertemanan yang tidak mengenakkan?
Pas bangun, jam di hp udah nunjukin pukul 11.00. Bukan hal yang enak bangun siang2 begini. Sudah badan pegel, kepala pusing, perut lagi yang gak mau kompromi. Urusan yang urgent kalau sudah menyangkut masalah perut, pertama; mau buang air, kedua; mau makan karena lapar lagi. Masa bodo mandi, yang penting makan dulu, habis itu baru urusan lainnya. Memang sih pola hidup kayak gini ada resikonya. Pertama, gak PD karena badan bau pas lagi beli makan. Kedua, penyakit senang banget tuh dapat suplai makanan baru. Makanya mereka makin makmur di badan…..
Beberapa hari terakhir aku ngerasa ada sedikit masalah sama punggungku. Punggung apa tulang belakang ya? Ahh, pokoknya pas kalau lagi tiduran, nyeri banget. Yakin boy, rasanya gak ketulungan. Mau tidur telungkup gak enak, telentang juga gak enak, apalagi tidur miring. Masak aku mesti tidur nungging? Yang lebih2 tak takutin, napasku yang udah mulai sesak, jadi tiap kali bangun tidur, kerasanya itu di hidung; mampet.
Senin, 11 Juli 2005
Seperti biasanya, gak tidur malam lagi. Dari sore sekitar jam 16.12 aku sudah mulai rebahan di kasur sampai akhirnya ketiduran dan bangun pas jam 12.46 pagi. Jadinya bakal gak enak banget kalo nerusin tidur lagi sampai pagi. Untungnya begitu bangun, perut minta jatah, jadi aku tahu mesti pergi kemana; BURJO. Satu2nya tempat yang buka 24 jam, meski yang dijual Cuma itu2 aja. Gak masalah sich, setidaknya perut udah agak sedikit tenang.
Sepulang dari burjo, sudah tentu dong tempat pertama yang jadi tujuan adalah di depan TV. Mau nonton apalagi pagi2 buta selain acara di tv? Kebetulan juga acaranya lumayan seru boy, tapi apa judul filmnya ya? Kok jadi amnesia juga? Seingatku, filmnya sip lah buat tontonan malam2 mengingat di stasiun yang lain filmnya juga gak bagus2 amat. Begitu film di tv selesai, kuganti sama film The Rock yang dibintangi Sean Connery sama Nic Cage. Gak kalah serunya, habis itu aku nonton lagi 100% Adrenaline yang kayaknya film keluaran Eropa (Jerman atau Perancis?) yang ceritanya boleh dibilang masih sebangsa The Fast And The Furious lah. Tapi, ada sedikit perbedaan sich. Kalo dalam TFATF polisi yang nyamar adalah pembalap pro, kalo di film yang satu ini neeh, polisinya masih pembalap amatiran dan bisa masuk dalam lingkungan para pembalap dengan mudah.
Sampai pagi, sekitar pukul 06.15 aku baru rampung nonton film itu. Dan seperti biasanya, kalo udah lima jam perut kosong, waktu itu pasti pas banget buat ngisi lagi. Habis itu, yaa masuk ke kamar lagi, nyalain komputer, ngegame sambil denger musik. You know guys, it’s my favourite time! And then, we could fly in our dreams. Anyway, jam 10.46 aku bangun lagi, mandi, baru kemudian ke kampus. Biasa, anak2 mesti buka terus. Meski hari ini bukan tugasku jaga, tapi Icuk sama Endah, gak masalah lah karena aku di kos juga aku gak punya kegiatan lain yang mampu dibanggakan selain makan sama tidur.
Di kampus lumayan ramai. Ada Icuk, Endah, Wahid, Bakar, Ra2, sama dua orang lagi yang aku gak tahu namanya. Kebetulan, hari ini yang baru balikin formulir SmBJ baru satu anak jadi yang belum balikin masih ada seratusan lebih. Oya, pas lagi di sekre, kayaknya qta ngomongin sesuatu yang agak penting. Cara ngomongkannya sich bercanda, tapi efeknya itu lho bro, bikin hati gundah gulana, he he. Ternyata, di antara 7 atau 8 anak sekre yang cewek, tinggal satu yang masih jomblo. Siapakah dia? Apakah dia si itu ini atau si itu? Masak aku jadi utopis lagi, udah 3 tahun di sastra gak ada hasilnya lagi. Ahhhhhhhhhhhhhhh.
Tapi, bagaimanapun hal ini sepertinya akan menyiksa dalam hari2 besok, aku Cuma berharap……… Mau tahu harapanku? Semoga salah satu yang tersisa mampu memberikan sedikit ruang yang lebih dalam pembicaraan, biar nantinya omongan gak Cuma sebatas masalah kuliah, anak baru yang cakep/cantik, atau bahwa dia lagi ngerasa deket sama seseorang. Yaa, semoga saja nantinya ada yang lain, yang bukan hanya ‘dia’ yang memang aku inginkan cos Kutahu Yang Kumau (iklan, iklan).
Juga, aku ngerasa, lebih dari itu, pelan-pelan aku tahu seperti apa tipe yang kira2 cocok, yaa paling gak sesuai lah sama egoisme Mr.Ogel. Dari sekian banyak yang pernah ketemu, kenal, dan akrab, ada sich beberapa yang sempat masuk target. Tapi yaa itu, they have had a man. What a pity, what a pity. Ujung2nya, aku selalu ngerasa ketinggalan banyak langkah dari penjahat2 lainnya, seperti Si Hidung Jarum, Si Badung, atau pun Bagindo. Padahal, apa sich yang kurang haa?? Sempat malu juga, pas lagi jaga sekre di GSP hari selasa tgl 5 juli, Santi’02 membuka ‘aib’ ku di depan anak2, hah kurang ajar. Tapi, mau gimana lagi situasinya emang kayak gitu, jadi aku Cuma bisa manggut2 padahal tengsin bro, sumpah. Dan katanya, aku gak dapet2 sampe sekarang coz terlalu banyak pertimbangan. Yeah, she’s exactly right.
Selasa, 12 Juli 2005
Nothing special, Cuma aku seneng bisa tidur sebelum jam 12 malam. Jarang2 bisa lelap sampai 08.32 pagi. Dan paginya, begitu bangun badan gak seger2 amat sich, Cuma yaa paling gak kan otot2 udah sempat istirahat dalam waktu lumayan lama. Lagi pula, aku ngerasa sudah memenuhi quota tidur 8 jam sehari, he he. Jadi seharusnya gak ada alasan lagi buat males2an, loyo apa segala. Just like people said: wake up, everybody got to wake up…..
Oya, kemarin adikku kesini. Biasalah kunjungan kerja, mampir sekalian ngetik. Katanya ada tugas buat makalah pakai bahasa Arab. Haa arabiyyun,,? Naam, la, yaa hamid. Terus terang, sejak keluar dari pondok 7 thn lewat, aku udah jauh dari omongan2 arab sehari2 meski aku sekolah di MTs dan MA. Ya you know lah, sindrom ‘pelajaran sulit’ plus malas yang luar biasa dari dalam untuk belajar membuat yang sisa sekarang Cuma beberapa kosakata aja.
Oya, besok ada pertandingan antara angk’ 99 lawan ’02 di Stadion Pancasila. Keras gak ya?
Rabu, 13 Juli 2005
Selama dua hari terakhir, satu hal yang jadi pikiran ialah gimana hari2 ku di kampus setelah hari ini. Sebabnya yaa karena aku takut kalo pas maen bola angkatan 2002 kalah terus habis itu jadi makanan empuk anak 99 di kampus. Aku rasa wajar phobia ini ada, yaa aku udah tahu gimana taktik maennya anak 99; keras dan kasar. Yang paling jadi momok adalah nanti kalo ada pemukulan kalo mereka kebobolan lebih dulu. Ahh, ini seperti mimpi buruk.
Pukul 15.00 aku masih di kamar. What should I do guys? Aku ngerasa tegang coz factor di atas. Selain itu, satu kelemahanku ialah masalah stamina. Aku mungkin udah biasa main di GSP tiap sore, tapi lapangan GSP kan kecil? Gak seperti di Stadion Pancasila yang nuntut qta mesti lari terus dalam jarak yang lumayan jauh. Anyway, jam setengah empat aku udah keluar kamar. Aq udah putusin dengan sepenuh hati buat berangkat. Satu hal yang jadi motivasi ku ialah: jika 2002 kalah, paling gak selisih golnya kecil trus qta mestinya bangga karena udah ngasi perlawanan berarti.
Sampai di lapangan, yang ada baru anak 2002, anak 99 belum kelihatan batang hidungnya. Aku sesaat senang, sebab pikiranku anak 99 bakalan gak datang. Jadi yaa ada sedikit ruang buat nafas yang segar. But, perkiraanku meleset. Sekitar pukul 16.15 anak 99 dah kumpul semua, dan dari ekspresi muka yang dilihatin ke kita, aku paling gak udah tau apa maksudnya: we are loser!
Sesaat sebelum tanding, aku hanya bisa memohon dalam hati agar rasa tenang diselipin biar sedikit aja padaku. Selain itu aku gak bisa meminta apa2 lagi. Aku hanya fokus pada usaha buat ngalahin terror mental yang nantinya tentu dilakukan di lapangan. Dan terima kasih Allah, sedikit demi sedikit rasa tenang itu muncul hingga aku percaya, apapun yang terjadi nantinya, terjadilah. Aku gak bisa berbuat banyak selain berusaha semampuku untuk melakukan tugas dengan baik.
Seperti perkiraanku, sejak wasit (Arman’01) meniup peluit tanda pertandingan dimulai, pertandingan udah berlangsung keras menjurus kasar. Beberapa kali wasit mesti meniup peluit atas pelanggaran yang terjadi. Dan emang bener, 90% dilakukan anak 99. Selama sepuluh menit pertama, belum tampak tanda2 akan terjadinya gol meski ada beberapa peluang yang mampu dibuat oleh masing2 kesebelasan.
Apa yang kami tunggu2 akhirnya terjadi juga. Sekitar pertengahan babak pertama, aku dikasi umpan sama gelandang tengah. Aku gak mau harus sprint bila nantinya aku kalah sama dua bek anak 99. jadi bola itu aku sodorin ke Bagus yang kebetulan lolos dari penjagaan. Dan dengan skill penguasaan bolanya yang cantik, Bagus melewati bek terakhir dan dengan leluasa menceploskan bola melewati kepala kiper. Skor awal 1-0.
Beberapa menit setelah gol pertama, di situasi inilah kudapat momen terbaikku hari ini. Menerima umpan dari Bagus, aku menggiring bola menyisir sisi kiri lapangan. Aku lihat penyerang kami udah berdiri menunggu umpan, sementara di depan gawang kosong, dan kiper agak maju dari garis gawang. Melihat sedikit celah buat mengumpan bola, aku menendang bola tersebut ke tengah titik gawang. Aku tidak menendangnya dengan keras, aku Cuma berusaha me-loop bola tersebut agar melewati hadangan 2 bek di depan. Dan apa yang terjadi? Bola tersebut melayang melewati kepala bek, dan terus melayang ke gawang menjangkau mistar gawang melewati jangkauan kiper, dan gooool! I made it, yeah I made it. Aku berhasil mencetak gol yang kurasa sangat indah. Terus terang, aku gak ada maksud buat mencetak gol, aku Cuma berusaha mengumpan bola itu ke tengah, ke penyerang kami. Tapi bola itu malah berbelok arah ke gawang. Tentang hal ini kurasa ada kekuatan lain yang membantu, yakni rasa sombong dalam diriku bahwa biarpun aku ditekan, aku akan selalu menemukan jalan keluar. Selain itu, keberanianku untuk mencoba juga merupakan poin lebih yang sangat berarti.
Anak 99 berhasil membalas pada babak kedua, skor 2-1. Gol ini menurutku lebih berbau ketakutan wasit. Yaa, wasit sudah meniup peluit saat terjadi perebutan bola di depan gawang, mungkin ada pelanggaran. Tapi, begitu para pemain kami menoleh ke wasit, penyerang 99 langsung menceploskan bola tersebut ke gawang, dan menurut wasit itu adalah gol dan sah! Aneh bukan?
Keributan yang memicu dihentikannya pertandingan ialah ketika salah seorang pemain dari kesebelasan 99 memukul Victor, sebabnya aku gak tahu. Melihat hal ini, tentu anak 2002 gak bisa tinggal diam. Wendy marah banget, ia sangat tidak terima atas hal tersebut. Mengantisipasi agar tidak ada keributan lagi, maka pertandingan dihentikan dan teman2 berusaha menenangkan Wendy yang dikhawatirkan ngamuk. Setelah beberapa menit dan situasi dah agak tenang, kita sepakat damai dalam artian tidak ada saling ejek di lapangan atas situasi ini. And finally we all becoming sastra again, unity sastra.
Aku sangat puas dengan hasil ini. Banyak hal yang membuat merasa begitu senang, tapi tidak sesenang hasil main hari ini. There ‘comes lots of fun body. Ditambah aku baru chatting dengan some1 special tonight. Oooooh what a lovely day. We gonna meet tomorrow, how you imagine this?
In my own, there’s nothing better. Isn’t it?…..
Kamis 14 Juli 2005
I can’t sleep baby. Sejak jam 10 malam aku udah nyoba diam di kamar agar ngantuk. Tapi gak bisa. Ketimbang tidur jadi paksaan, aku keluar kamar ke burjo. Takut gak ketemu siapa2, di sana Wahyu ama Anggit malah udah datang duluan. Jadi yaa, enak banget ada teman ngobrol.
Balik dari burjo, mata masih belum bisa kompromi padahal badan udah capek banget, sumpah. Aku hanya bisa pasrah ama sarung dan bantal di pelukan: help me to sleep….please. Sampai bangun pagi harinya, aku Cuma ngerasa tidur empat jam tok. Gak enak banget khan? Bener boy, aku pagi ini mestinya ngantuk tapi gak bisa. Aaah, what a freaky day! Aku kayaknya udah di ambang batas deh. Yaa, masalah kesehatan fisik kalo tiap malam dipaksa melek terus. Entar jam 09.00 mesti ke kampus lagi.??????
Pukul 13.32 aku baru pulang dari kampus. Gak ada yang special, gak seperti yang diharapkan, it’s gone far away. Yang ada malah capek. Bener, aku capek banget. Harusnya capeknya semalam, bukan sekarang. Aku sekarang lagi pingin tidur neeh. See ya.
Jum’at 15 Juli 2005
Take everything left for me,………. We rock the day. Jum’at mestinya jadi hari yang berguna karena di samping dianggap sebagai hari yang pendek (padahal gak), sholat jum’at juga merupakan satu kewajiban yang wajib dijalankan oleh muslim, yoi coy? Naah, dalam rangka rock the day, jum’at kali ini special. Gak seperti dua minggu sebelumnya, yang hanya diisi sama duduk, sendiri, no talk, no audiences. This is freaky Friday. There were lots of mouth to talk, ada makanan, ada minuman, ada bahan omongan n etc. kesimpulannya: this day try to be perfect.
Aku bangun sekitar pukul 08.30, padahal baru tidur malamnya pukul 03.12 dini hari. Aah, gak pa2 sich, coz hari kamis siangnya aku dah tidur sejak jam 1 siang sampe jam 06.40 malam; enak banget khan? Anyway, aku hari ini mesti ke kampus cos aku yang bawa form SmBJ. Jadi biarpun bukan giliranku jaga sekre, aku masih punya kewajiban lain. Dan yaa, you know lah semua hal hari ini mesti beres. Pingin tahu sebabnya; 5 hari kerja bo’. Besok sabtu otomatis kampus sepi, termasuk Bonbin,Kansas, ibu yang jualan di belakang juga libur. Artinya dalam dua hari besok ada jadwal buat libur. So, wake up guys.
Hari ini yang ngembalikan form baru dua anak, ditambah satu lagi yang baru ngambil. Hari ini, ‘dagangan’ kita lagi sepi. Oya, aslinya kalo yang jaga sekre Cuma 1 atau 2 anak, mesti bosenin, yakin. Yaa, bener khan? Kecuali 2 orang tersebut punya bahan omongan yang menarik. Tapi, untunglah sekre tiap harinya ramai, jadi momen2 buat ngerasa hal tersebut kayaknya bakalan gak ada.
Sabtu–-Minggu, 16&17 Juli 2005
Hari libur yang gak enak. Bayangin aja, selama dua hari aku hanya ada di sekitar kamar, kost, Kuningan, kamar lagi, gak kemana-mana. Mana anak kost selatan pada mudik lagi, jadinya yaa sendiri lagi. Ada teman yang lain, namun aku ngerasa gak pernah bisa cocok dalam omongan. Ada komputer, ada game, namun aku bukan robot yang selalu melakukan hal yang itu2 saja. Dua hari ini bakalan jadi hari yang panjang dan membosankan, kecuali aku punya banyak hal yang mesti dilakukan segera.
Aku sekarang sering kepikiran, usiaku hampir 21 tahun. Apa yang selama ini sudah kudapat? Brilliant thought, new expression of life, or new lifestyle? Sepertinya hanya sedikit yang berubah selama 3 tahun disini. Aku memang tidak bisa memaksa diriku untuk harus selalu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Itu hal yang sulit, kalo gak mau dikatakan menyakitkan.
Aku menulis ini sedang telingaku mendengarkan “Samudera Mengering” nya JIKUSTIK. Ini membawaku jauh ke dalam pedihnya sendiri. Could someone help me? Apa yang sangat ingin kutulis saat ini adalah kebencianku pada sepi dan semua hal yang membuatku merasa asing dari diriku sendiri. Tidak ada yang bisa kulakukan selain diam dan menunggu dan menunggu, dan kemudian mati.
Aku sering merasa memiliki ‘seseorang’ yang berkesan dalam hati. Tapi itu segera pupus saat aku merasa aku tidak akan mampu lebih dekat; antara hati. Aku kemudian merasa benci kepada segala hal yang berhubungan dengan orang tersebut meskipun pada hari2 selanjutnya aku ada, dekat sekali dengannya. Apa aku egois? Atau penakut? Atau pecundang? Entah. Keberanianku selalu sebatas pada hubungan formal, cerita2 picisan, perilaku yang membatasi diri agar tetap ada jarak dengannya, selebihnya tidak ada. Aku merasa tidak ada yang salah dengan diriku, tidak saat ini. Namun aku selalu dihantui kenyataan bahwa aku tetap dalam posisi orang yang kalah, sebelum berperang. Katakanlah aku seorang yang takut pada resiko akan kecewa, bahkan sebelum aku mencobanya sekalipun.
Apa yang mungkin tidak bisa lepas dari ingatan hanyalah mimpi2 mubazir tentang aku memiliki ‘nya’. But it’s hard, truly hard. Aku selalu menjadi utopis dalam hal ini. Aku mungkin sudah kolot dalam urusan cinta, tapi bagaimanapun aku membutuhkannya. Aku tahu, tidak ada yang bisa membantu selain diriku sendiri. Akan tetapi bagaimana? Adakah yang mau mengajarkan kepadaku bagaimana hal tersebut berlaku?.............aha, fuck off that lady, you always makes me crazy, even day or night. You never gave me that way to get out, you gave a heart attack then you just left out of sight. Do we far away? Could it be easier, and comes faster? Fuck you, you trick me off. Just talking with no real action…………..you make me died.
Senin 18 Juli 2005
Fuckin’ insomnia, I can’t sleep all night. And, on the afternoon, I got more painful disease: metabolism problem. What I hardfully day!
Rabu, 20 Juli 2005
I’m a suspect, anak2 sekre bilang kalo ada sesuatu; there’s something hidden in me about shanty. Ahh, they try to know everything. Aslinya, emang ada sedikit rasa, but it’s just came out as body’s respect. Ya, cos we are little bit closer and I’m still single, hehe. Anyway, in my opinion, they have the right to say about it, and me? I think I got some fun.
By the way, hari ini mestinya ada bal-balan di Pancasila, SASBAL vs Turi. Ooh, but I think I cannot come. Lagi gak ada mood buat main di lapangan besar, jadi entar sore mainnya di GSP aja. Gak enak sich kalo gak datang, tapi mo gimana lagi, males bo’. Jadi maafkanlah saya teman2, saya tidak bisa datang hari ini karena ada acara yang lebih penting yang bisa membuat mata saya lebih terbuka lebar, yaitu main di GSP sekalian melihat2 pemandangan sekeliling, hee. Sekali lagi, maafkanlah saya. Yoi teman2. terima kasih yaa.
All right, back to the campus again. Hari ini Cuma 1 anak yang ngambil form, paling dibalikin besok. Hari2 gini, emang jarang sich, masalahnya banyak yang males paling buat balikin, atau banyak yang belum tahu lokasi pengambilannya. Selain itu, perkiraan qta, yang ramai buat balikin/ngambil form pasti pas pengumuman SPMB, D3, sama pas briefing SmBJ. So, sekarang sama hari2 berikutnya kerjaan qta Cuma nunggu dan nunggu; heh, what a boring activity.
And finally, aku lama2 jadi heran, aku akhir2 ini ngerasa jadi orang yang baik banget, yakin. Dimulai dari kos, biasanya aku orang yang agak tertutup dalam artian, aku gak mau diganggu kalo lagi ada di kamar kecuali ada urusan2 yang penting. Sekarang udah agak berkurang, lagi tidur dibangunin gak masalah. anak2 masuk ke kamar juga gak masalah. padahal dulunya aku orang yang gak suka ada orang masuk ke kamar tanpa ‘persetujuanku’. Trus sama anak2 kampung, aku ngerasa lebih deket sekarang.
Sementara di kampus, aku makin sering ketawa, give some jokes, dapat banyak temen baru, ada banyak ‘barang buruan’. So, everyday was a beautiful day, at least! Setidaknya sampai hari ini, aku ngerasa hal tersebut benar. Dan aku harap ini gak Cuma dalam waktu tertentu, artinya selepas SmBJ aku tetap merasakan hal yang sama, meski kadarnya mungkin dah agak berkurang. No problemo!
Jum’at 22 Juli 2005
Aku terlalu meyakini bahwa aku tidak akan pernah kehilanganmu, dan karena aku tidak akan pernah melepaskan wanita yang akan menjadi ibu dari anak2ku. Aku sangat sombong dalam hal ini, membuatku merasa telah memiliki. Sehingga kamu adalah bagian sempurna dari seorang Iwan. Dengan ini, maka aku kemudian meniadakan. Karena kamu sudah menjadi bagian diriku, apa yang mesti kutakutkan dari tidak adanya kamu disini? Sungguh picik pikiran ini, hal yang kemudian membuatku menyesal.
Dan, setiap kali aku memikirkan hal ini, aku menjadi benci kepada alasan mengapa aku mengenalmu. Mengapa aku harus menyukaimu, mengapa aku harus memelukmu di saat-saat aku merasa sendiri, dan mengapa aku harus selalu mencarimu ketika tidak ada lagi yang mampu memberiku pegangan,… segalanya. Aku menjadikan apa yang sekarang ada di hati menjadi sket yang tersisa dari banyak hati yang selama ini telah kamu relakan.
Aku tidak akan menuntut mengapa kamu kemudian memalingkan muka, atau mengapa kamu tidak pernah mau lagi duduk di ‘tempat itu’. Aku tidak akan melakukannya, tidak akan pernah. Aku tidak akan pernah merasa memiliki hak untuk melakukan itu. Hanya sekarang, aku ingin meminta diri darimu. Aku ingin pergi dari semua ini, dari kenyataan yang tidak pernah berpihak padaku, dan dari kebohongan besar yang selama ini kau endapkan. Jujurlah, dan katakan, apakah aku masih ‘hidup’ disitu?
Sabtu, 23 Juli 2005
Aku tidak pernah tahu mengapa aku selalu merasa takut akan sebuah hubungan. Aku benar2 tidak tahu, karena setiap kali aku merasa dekat dengan seseorang, selalu phobia itu kembali datang. Ia menyerangku, membantingku, lalu kemudian menusukkan pada dadaku rasa sakit yang dalam. Membuatku bertekuk lutut pada kuasanya atasku.
Aku selalu mengalami kesulitan ketika memahami hal ini. Apakah aku akan menganggap seseorang sebagai teman, atau lebih jauh lagi? Aku tidak tahu, bahkan kadang aku sulit membedakannya. Entahlah, setiap kali terpaku akan hal ini, aku menjadi seseorang yang asing. Jauh dari apa yang kubayangkan dan mungkin orang lain bayangkan. Tidak mudah untuk menjadi apa yang seharusnya……..
Kemudian ketika aku mengenalnya, aku merasa dekat sekali. Ia nampak cantik, lebih dari apa yang diinginkan setiap orang. Ia mengenalku, kami berbicara, ia kemudian duduk di sampingku. Sambil tersenyum, ia menatapku dengan matanya yang redup. Aah, ia menyihirku tepat pada saat aku ingin sekali lepas. Tubuhku menjadi kaku, karena aku tidak mampu berbuat apa2 atas rantai yang diikatkan ke sekujur tubuhku. Sesaat kemudian ketika aku kembali bisa mengatupkan bibir, aku hanya sanggup mengatakan: bisakah? Mungkin, tapi apakah itu benar?
Sabtu Malam, 23 Juli 2005
Superslamed said: what a melancholic Saturday night!! Jadi inget Kesepian Abadi nya Utopia. Wajar aja aku ngomong gitu, udah hampir tiga minggu sejak awal libur semester, malamnya sama gak berubah. Yaa, ketemu sama orang yang itu2 aja, ngomongin hal2 remeh yang kadang gak bantu buat ramai sama sekali. It’s all about nothing, gak ada yang berkembang dari omongan tiap ketemunya. So, is there another way out?
Oya, sekarang udah masuk akhir bulan. Harusnya Bapak & Ibu udah nyiapin anggaran buat registrasi aku sama Lida, trus buat bayar kos, dan tentunya buat uang bulanan kita berdua. Kali ini, aku ngerasa agak terbebani dengan banyaknya duit yang kami minta, meski itu memang benar digunakan buat keperluan kami. Tapi, bagaimanapun kami mesti bersyukur karna kedua Ortu masih mampu biayai semua keperluan.
Minggu, 24 Juli 2005
My sister is growing up! Yeah, she’s got a boyfriend now. This person look liked an Islamic faithfully guy! I just hope, this man won’t let her down, cos, I think I don’t like it at all. Day by day, I knew that she has her own right to choose the best. And, I really hated when my lovely sister was painfully sad. I hate it!
Senin, 25 Juli 2005
Aku sudah jenuh dengan semua omongan di Sekre. I’m fuckin’ tired of all the bullshits about me and Shanty. Mereka gak ngerti sama sekali, mereka gak bakalan bisa bedain mana situasi ketika dua orang adalah teman dan ketika dua orang adalah pasangan kekasih; mereka sama sekali gak tahu. Anjing, aku udah capek mesti jelasin bahwa kami Cuma teman biasa, sama kayak yang lainnya juga. Percuma, aku terus saja diganggu dengan omongan2 yang sering dengan sengaja dikait-kaitkan biar nyerempet ke hal2 tentang ini. Aku udah berusaha menanggapinya dengan tersenyum, menjawab sambil ketawa, bahkan kadang membalas dengan sedikit sinis. Tapi, tetap sama, aku terus jadi yang kalah karena aku bukan pembicara yang baik; aku kadang gak bisa mempertahankan hal yang baru saja kuomongkan.
Terutama Icuk, aku mengerti apa yang sebenarnya dia mau. Dengan menggangguku, dia aslinya ingin agar aku membalasnya dengan ejekan yang serupa. Saat ini, Icuk lagi diisukan dekat sama satu anak dari Sie Acara SmBJ. Nah, ketika dia mengejekku, dia berharap bahwa aku juga membalas mengejeknya dengan mengatakan bahwa dia lagi dekat dengan seseorang, yaa anak acara itu tadi. Ahh, habis itu dia bakalan pura2 bilang gak, itu bohong, gak benar, padahal hatinya senang banget; membuat dirinya selalu jadi fokus orang2. aku udah tahu taktik ini, cos aku sudah pernah melakukannya pas SMA. Benar2 kelicikan model anak kecil yang masih ingusan.
Sedang yang lain, aku gak tahu pasti sebabnya. Yang jelas, itu bisa karna iseng, karna gak ada lagi yang bisa bikin suasana hangat, atau bisa karna hal2 lainnya. Tapi intinya, hal ini dibuat menjadi semacam psychology pressure yang nantinya mendorong sang tertuduh (aku dan Shanty) berbuat seperti apa yang dituduhkan. Hal yang terakhir ini yang agak berat, sebab usaha untuk keluar dari apa yang telah diomongkan tentang kita, menurutku bukan sesuatu yang mudah. Terlebih lagi harus melawan sendirian, tidak dibantu orang lain, bahkan Shanty sekalipun. Aku bisanya yaa, sabar sabar. Berusaha untuk jaga jarak dengan Santy di depan mereka, gak ikut ketawa ketika omongan mereka mulai nyerempet lagi, berusaha untuk mengurangi frekuensi pembicaraan dengan Shanty, dan melakukan hal2 lainnya yang sekiranya bisa membantu keluar dari masalah ini.
Hal yang sangat aku takutkan ialah imbas dari hal ini nantinya. Aku gak mau hubunganku dengan seorang teman menjadi renggang, kemudian menjadi putus hanya karena harus menghindari sebuah gosip murahan. Terutama dengan Santy, ia seorang lawan bicara yang baik, cantik, gak cerewet, dan kadang lucu. Dan aku terus terang gak mau kehilangan seorang teman seperti ini, seorang yang bisa dibawa serius ketika situasi memang serius, dan bisa dengan lancarnya bercanda ketika waktunya untuk ketawa ada. Jadi harapan terakhirku, Santy mau membantu keluar dari kesulitan ini. Ia sudah punya pacar, jangan sampai ada hal yang mengganggu hubungannya. Dan aku punya teman, jangan sampai ada yang mengganggu hubunganku dengan teman tersebut.
Selasa, 26 Juli 2005
I feel fine. Everything was under control Captain. Suasana dah agak jernih sekarang. Cuma, sekarang tinggal Icuk yang jadi sasaran. Aku ngerasa udah bebas sekarang, damai banget. Aku udah ngomong ke Icuk dan anak2, aku gak ada hubungan apa2 selain sebagai teman dengan Shanty. Aku menghormatinya sebagai teman dan sahabat yang baik. Aku juga jelasin kalo dia itu dah punya pacar, jadi merupakan etika yang sangat tidak baik jika aku mesti ‘nyerobot’ pacar orang. Tokh, kalo misalnya juga dia adalah jomblo, dia gak bakalan mau sama aku, hehe. Jadi, semuanya benar2 udah kelar, aku udah bebas dari beban beberapa hari ini.
Sedang Icuk, dia masih dalam pressure berkepanjangan anak2. hehe, syukurlah fokusnya dah pindah ke orang lain. Tadi, tanpa sengaja dia nyanyi bait pertama Manusia Bodoh nya ADA BAND. Nah, pas mau masuk lirik yang bunyinya “…indah” dia berhenti. Mukanya tampak merah dan ngerasa bersalah. Gak tanggung2, lirik itu langsung tak nyanyikan keras2 sama Indra, “Indaaaah…”. Dari situ aku baru tahu, ternyata anak acara yang dideketin sama Icuk namanya Indah tho, pantes aja dia malunya setengah mati dah buka rahasia sendiri. Aduh Mbak Indah, Mas Icuk baru aja nyebutin nama kamu. Sorry ya, kita baru tahu kalo kalian ada hubungan yang dekat, haha.
Kamis, 28 Juli 2005
Udah akhir bulan, duit di ATM tinggal 80ribu. Payah banget, apalagi kalo tu duit buat dipake nyampe tanggal 5 agustus. Kayaknya gak bakalan cukup. Jadi, kita orang musti ngirit banget kalo gak mau minjam lagi. Aku kemarin udah minjam sama Lida 10ribu. Gak enak kalo mo minjam lagi. kesannya aku boros banget. Makanya sekarang ane bingung, besok pagi ke ATM gak ya? Masalahnya duit di kantong tinggal 1000 perak, buat makan apaan? Kalo Cuma buat rokok mah, gak masalah. tapi buat keperluan yang lainnya itu lho!
Heran juga sich, aku ngabisin 350ribu kurang dari sebulan. Padahal, itu kan jatah buat satu bulan penuh? Ahh, aku kok boros banget sich? Perasaan tu duit larinya gak jauh2 amat. Cuma dipakai buat makan, minum, sabun, deterjen, ama kebetulan sehari2 lainnya. Yaah, ini gara2 rokok nih. Sehari untuk rokok aja bisa ngabisin 4000. jadi kayaknya pantes banget kalo sehari pengeluaran bisa lebih dari 10.000. Udah berusaha buat ngirit tapi gak bisa2. Piye trus dong???
Beneran boy, duit tinggal 82.000 di ATM. Tapi tetap aja aku rugi, gak bisa ambil semuanya, jadi mesti nyisain saldo paling gak 20.000. yaa, jadinya sama aja. Aku Cuma bisa ngambil 60 tok. Terpaksa lah duit 20 ditinggal di ATM buat saldo akhir. Kalo gak gitu, saldoku bisa Rp. 00. Miskin dong?
Jum’at, 29 Juli 2005
Hari ini giliran anak2 sekre yang difoto. Sekitar jam 09.15 aku dah berangkat ke kampus padahal fotonya baru jam 10.00 entar. Tapi, bukan karena itu makanya aku pagi ke kampus. Aku mau ke Bonbin dulu, mau sarapan, mau baca dulu, ngerokok dulu, santai2 baru foto. Dari kos aku langsung ke Bonbin, jadi perkiraanku anak2 udah pada jaga di depan. Tapi begitu selesai makan, ternyata masih belum ada yang datang. Jadi, aku langsung aja ke belakang. Kebetulan, disana dah ada Icuk lagi foto2 sama anak dokumentasi, siapa namanya? Anyway, ketimbang nunggu yang lainnya kelamaan, kita berdua dulu aja yang sekalian difoto. Biar nanti yang telat, foto belakangan.
Gak sampai jam 10 anak2 yang lain dah datang. Ada Dhesty, Shanty, Elza, Nana, Dian, ama Wahid. Yaa udah, mereka langsung dapat giliran foto. Habis mereka baru Adjie menampakkan diri. Sehabis foto, aku pikir hari ini gak ada jadwal buat jaga sekre. Masalahnya hari ini Jum’at terus entar kalo buka juga paling banter jaga Cuma sejam sampe jam 11. Tapi, karena Dhesty minta kita buka, yaa terpaksa buka lah. Dan sebelum jam 11 tepat, kita mesti ngangkut karpet sama meja balik lagi ke loker. Habis itu balik ke kos, tidur. Eh salah, nunggu jum’atan.
Sabtu, 30 Juli 2005
Malam2 kesepian,………..gak bisa tidur, hehe. Kemarin sore aku tidur dari jam 03.00 nyampe setengah 9 malam. Jadi kayaknya wajar deh kalo mata semalam tu gak bisa diajak kompromi buat tidur cepat. Untung aja ada tv, ada Si Boss yang bisa diajak ngomong, ada flashdisk yang dipake mindahin file dari komputernya Si Boss ke tempatku. Jadinya gak masalah kalo tidur larut jam 04 pagi cos malamnya aku sibuk milih2 lagu di tempat Si Boss yang bakalan tak kopi ke tempatku. Pas udah selesai ngopi, udah waktunya ngedengerin lagu yang cocok sama mood saat itu. Karna semalam dah jam 2 pagi, yang diputar yaa lagu2 slow kayak Under The Bridge nya RHCP, The Cranberries, and etc. Sampai sekitar setengah 4 pagi pas mata udah kerasa berat, komputer tak matiin, then I jump into the bed and flyin’ away.
Pagi, sekitar jam 9 aku bangun. Pertama2 karena urusan kandung kemih. Habis itu sekalian nunggu Wahid yang belum datang, aku mandi duluan. Pas lagi asyik2 di kamar mandi, Toro neriakin dari luar kalo ada temanku yang datang: Wahid. Karna baru aja masuk kamar mandi, Wahid tak minta tunggu dulu 5 menit. Habis mandi, kita muter2 dulu nyari warung yang buka cos kita takut kalo entar langsung ke kampus, jangan2 Bonbin gak buka. Anyway, setelah urusan perut selesai kita langsung ke kampus. Ooh ya, aku belum cerita ngapain ke kampus hari sabtu gini? Menurut sahibul hikayat, hari ini kita berdua dah janjian buat bersihin loker Sasindo (KMSI) yang sama anak2 sering dibilang gudang saking kotornya. Yaa, kita sih manggut2 aja, karna kenyataannya emang gitu.
Sampai di kampus, perkiraanku meleset. Di kampus ramai karna ada latihan bersama tiga Sie SmBJ: Kamtib, Acara, sama Pendamping. Selain itu, Bonbin juga buka biarpun yang dijual Cuma soto thok. Karna kita gak ada kepentingan dengan tiga Sie tersebut, kita langsung ke loker dan mulai kerja: angkut sana angkat sini, buang ini buang itu. Habis itu dipisahin mana barang yang kira2 gak bakalan dipakai lagi. kerjanya Cuma bentar sih, cos kita dibantu ama Icuk + Yuhen yang kebetulan hari ini juga ke kampus. Ok, all works was done. Jadi sekalian lagi gak ada acara, mending nonton anak2 latihan di GSP. Gak perlu tak jelasin panjang lebar, habis itu ke Bonbin trus balik ke kos. That’s it for today.
Minggu, 31 Juli 2005
Sunday morning, what should I do?................. I wake up in the morning, then I just saw the light throught the dark, and dead.
Aji ke kost sekitar jam 10.00 habis aku mandi+makan. Dia ngajak nonton bandnya Slamet, JOLIES, manggung di Kaliurang. Kebetulan aku lagi gak ada kegiatan di kos selain nyuci, yaa ok kita jalan. Tapi sebelum kesana kita mesti nunggu anak2 dulu di depan Bulletin Jl. Colombo. Kita baru berangkat setelah anak2 dah kumpul semua.
Di jalan kita ketinggalan terus. Yaa, you know lah Aji orangnya kayak gimana. Dia terlalu hati2 sama motornya cos dia keseringan kecelakaan; jatuh sana, jatuh sini. Di samping itu, motornya dah mulai lambat, gak bisa dipaksa terus sebab ada sedikit trouble sama rantainya. Jadi, wajar kalo ketinggalan. Wong jalannya mah met gitu.
Sampai di depan pintu masuk Kaliurang, kita ketemu sama Ibun. Thank God, kita dah ngira bakalan muter2 berapa kali buat nyari lokasi mereka manggung. Untung aja Ibun hafal sama lokasinya. Jadi gak begitu lama, kita nyusul mereka nyampe di danau/Tlogo Kaliurang. Tapi, ada satu yang bikin jengkel; kita kalo masuk sini tu diperas habis2an; bayar tiket masuk, bayar parkir, bayar tiket masuk lagi. Aah jan, rakus banget ni tempat.
By the way, anak2 gak perlu nunggu lama buat giliran mereka manggung. Setelah habis dua band, JOLIES naik bawain empat lagu. Lagu2 yang dibawain yaitu Iris (Goo Goo Dolls), Stranger By The Day (Shades Apart), Santeria (Sublime), sama She Will Be Loved (Maroon 5). Emang sih semuanya bukan lagu buatan sendiri, tapi paling gak mereka dah nunjukin kalo mereka punya apresiasi yang tinggi terhadap musik, gak Cuma gokil musik dalam negeri tok, manca juga gak masalah. Secara keseluruhan, penampilan mereka menurutku memuaskan, biarpun dalam tiap lagu mesti ada kesalahan kecil yang dibuat kayak gitar 2 salah kunci, genjrengan bunyinya gak keluar, atau vokalis yang gak bisa nada2 tinggi karena nada suaranya yang Cuma berapa oktaf. Bagaimanapun, salut buat JOLIES (Slamet, Fafa, Satya, Yuhen, satunya teman Slamet). Save the music yao!!
Anyway, ni malam aku senang banget ada teman yang bisa diajak ngomong. Si Boss orangnya enak diajak sharing, gak Cuma kita yang mesti denger ceritanya dia. Dia gak mandang remeh ke kita meski kita mungkin bisa dibilang masih bau kencur dalam urusan yang satu ini. Dengan dia, omongan kita gak bakal Cuma sebatas masalah cinta dan cinta tok, bisa ngelebar ke masalah rumah, memori pas masih kecil, atau hal2 yang kadang kita anggap kacangan sehari2nya. The fact is, Si Boss orang yang bisa diajak ngomong tentang banyak hal, dan ngomongnya gak kampungan, that’s it.
Selasa, 02 Agustus 2005
Malam ini aku gak mandi bro, jadi tidur rasanya gak enak banget; sumuk. Yaa di samping insomnia, badanku bener2 gak enak semalam. Mau tidur telungkup dada yang gak kuat, mau telentang bau pesing dari kamar mandi yang nyerbu. Jadinya pasrah boy, Cuma nunggu mata kapan mau bener2 merem. Habis itu aku bakalan gak mikir apa2 lagi lah, yakin.
Oya, tadi di kampus ramai. Anak2 baru D3 Gel. I dah banyak yang daftar SmBJ. Mestinya hari ini jaga sekre sampe sore, tapi karena hari ini Lida mo ke kost, aku minta ijin ma Dhesty buat balik duluan. Sorry ya semuanya. Aku lagi ada agenda mo pinjam duit lagi. gak banyak sih, sekitar 20rb lah, buat makan dua hari sampe kiriman datang tanggal 4 besok. Habis kere man, masak duit di kantong tinggal 5 ribu perak, Cuma buat makan ampe entar malam tok. Habis itu, masak aku puasa?
Tapi, ini dah hampir setengah tiga sore dan Lida belum muncul. Piye? Sidone aku njilih karo sing liyane? Aah, aku malu E. Aku selama ini berusaha mempertahankan rekor tidak pernah meminjam duit. Kalo aku minjam, berarti sebentar lagi itu rekor bakal runtuh dong? Ini gara2 bulan baru, tapi kiriman belum datang. Adik tempat mo minjam duit juga kayaknya gak jadi ke kost, padahal aku bener2 lagi butuh duit. Wis, piye iki cah?
Alhamdulillah, kekhawatiranku gak jadi kenyataan. Lida datang ke kost sekitar 15 menit kemudian. Jadi, untuk dua hari ke depan aku rasa keuanganku masih dalam taraf aman. Masih bisa makan telur, lauk ikan tapi dengan syarat gak ngerokok. Nah, padahal ini yang susah. Justru yang satu ini yang seringkali lebih penting ketimbang makan. Makanya wajar kalo sekarang kantong sering banget kembang kempis; keseringan keluar duit buat smoke.
Rabu, 03 Agustus 2005
Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah
irji’ii ilaa Rabbiki
raadhiyatan mardhiyah
Fadkhuli fii ‘ibaadii
wadkhulii jannatii
(Hai jiwa yang tenang
Kembalilah kamu kepada Tuhanmu
dengan hati puas lagi diridhoi
Maka masuklah kamu ke dalam golongan hamba-hambaKu
Maka masuklah ke dalam surgaKu). QS. Al-Fajr: 27-30.
Taken from “Ayat-Ayat Cinta”, wrote by Habiburrahman El Shirazy.
Kamis, 04 Agustus 2005
It’s all about poetry. Hanya karena aku merasa terlalu aneh dalam 2-3 hari ini, aku ingin larut sekalian di dalamnya. Hanya, karena dengan sajak satu2nya aku merasa damai, maka aku mau semesta tunduk pada apa yang aku kuasai. Dan, hingga aku nantinya menemukan teduh dalam artiku sendiri, aku tidak mau ada yang mengusik saat2 kebahagiaan itu datang………….. dan, jika kau wanita berani menaruh kepala dalam mataku sekali saja, tidak akan kuberikan satu salvo dari mulut kotor ini. Karna, semua sudah larut dalam parade. Kembang2 api yang memercikkan seribu kebencian pada mata di balik tirai. Jadi jangan, ini bukan buat selamat tinggal. Aku hanya sedang tidak ingin larut dalam kebahagiaan. (OENTOEK SUSANTY)
Jum’at, 05 Agustus 2005
Ok guys, be ready for tomorrow. Please prepare yourself as good as you should…
Yaap, besok mesti mulai bangun lebih pagi lagi, sekitar setengah enam pagi. Masalahnya jam enam mesti dah ada di kampus buat persiapan pergi ke Kopma. Biasa, besok ada pengumuman SPMB trus anak2 yang dari UM besok jadwalnya ngambil jas almamater. Kebetulan anak Sekre yang cowok yang kebagian jaga di Kopma ya aku sama Icuk. Selain itu, masih ada Elza, Dhesty, sama Tami. Kita sih gak terlalu khawatir bakal kekurangan orang cos kita dibantu ma anak Publikasi n Kamtib.
By the way, anak2 yang lain kebagian jaga di kampus. Kebetulan di fakultas sekre buka dua stand. Satu di depan sekretariat fakultas, trus yang satunya lagi di plasa. Mereka yang jaga di fakultas sich enak, berangkat jam tujuh, gak kepanasan, tenggorokan gak bakal kering. Beda ama kita yang jaga di Kopma; mesti teriak sana-sini, panas, kadang dicuekin, n etc. tapi bagaimanapun, itu dah merupakan suatu kewajiban dan kita siap buat itu karena kita dah berkomitmen buat menyukseskan SmBJ besok dari sebelum dimulai sampe selesainya nanti.
Ok, tadi panitia ngadain rapat pleno. Biasa lah, dua minggu sekali. Tujuannya buat memantau perkembangan persiapan SmBJ dari tiap sie. Tadi lumayan ramai sich, n ruangnya juga agak adem karna duduknya lesehan, selain itu kipas angin juga dinyalain jadi nyaman banget boy. Sayang, hari ini ada sesuatu yang kurang.
Sabtu, 06 Agustus 2005
Aku mungkin terlalu naïf dalam ukuran person to person. Maksudnya, aku terlalu egois untuk mengaku kalah. Aku sulit menerima kenyataan yang seringkali, katakanlah, memojokkanku. Aku miliki teman yang benar2 mau menjadi teman, yang dekat, yang gak sebatas mengenal nama dan identitas lainnya. Yang dengan baiknya menerimaku sebagai partner yang menyenangkan. Namun, di saat bersamaan antara sadar dan tidak aku seolah tersiksa dengan kedekatan ini. Aku menjadi possesive, aku adalah orang penting yang mesti mengetahui segala hal tentangnya yang berhubungan denganku. Yaa atau tidak, aku telah menumbuhkan dalam diri ini dendam terhadap semuanya…… aku mengacaukan semua yang baik yang diberikan orang padaku. Hanya karena merasa lebih pintar, hanya karena otak kecil ini aku menjadi picik. Dunia selalu menjadi lebih sempit dari seharusnya. Jadi, kemana lagi ini kepala akan berlindung?
Minggu, 07 Agustus 2005
Aku sebenarnya mo nulis banyak tentang sesuatu. Satu hal yang,…., bahkan tidak bisa aku ceritakan sama sekali. Kenapa ketika semuanya sudah mencapai titik puncak, justru ketidakmampuan mendekat? ….., Wanita. Ia telah membuatku mengeluarkan semua kemampuanku bersandiwara. Tapi sekarang, wajah yang lelah ini sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk tertawa, tersenyum, semuanya. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk selalu menjilat situasi. Aku ingin mengemukakan apa dan siapa diriku, apa yang sebenarnya kurasakan. Dan yang lebih penting, aku bukan orang yang terlalu menyukai kebohongan. Jadi, jangan pernah merasa aku akan tunduk begitu saja.
And dear to nothing, aku tidak bisa menulis apa2 lagi.
Senin, 08 Agustus 2005
Hari ini memang bukan tugasku jaga sekre. Tapi, karna SP ini aku emang gak gak ada kegiatan sama sekali, maka mau gak mau aku mesti ke kampus n bantu anak2 jaga. Yaa, lumayan lah sekalian ngisi waktu yang emang sangat luang. Btw, hari ini qta dapat pendaftar SmBJ sekitar 13 orang. Masih banyak sih yang belum balikin, padahal hari sabtu kemarin udah pada dibilangin buat balikin senin. Kalo dihitung2, form yang udah keluar banyak banget, sayangnya yang balik baru dikit. Aslinya gak apa2 sich, tokh nanti duit panitia yang dah dipakai buat fotokopi segala diganti kok.
Oya, tadi pas di kampus yang jaga cmn Icuk, Indah, ama Tami. Raras disana bentar,habis itu ngabur ntah kemana. Untung ada anak2 yang lain kayak Indra, Wisnu, Febri, Slamet, Deb, n Ayis (Arab’02) yang ikutan nimbrung di sekre. Jadinya gak bosan lah jalanin rutinitas yang ini tiap harinya. Lagipula, tadi makanannya banyak, jadi kenyang hehe.
Ok, the last one. Kita tadi dah janjian buat registrasi bareng2 besok. Syaratnya aku mesti bangun sekitar ½ enam pagi cos kita gak mau telat n dapat nomor antrian ratusan. Kata anak2 yang dah Regis, loketnya buka ½ tujuh. So, wake up guys. It’s better to start the day earlier. Isn’t it?
Minggu, 14 Agustus 2005
Lalu, ketika angin kembali sendiri. ia tidak merasa kehilangan… masih ada aku.
Senin, 15 Agustus 2005
Is there something new? I don’t think so. So guys, you know what… the problem is about being someone important. Maybe, I need some respect or somethin’?. That’s the point. And, could ya help me to find it?..
Selasa, 16 Agustus 2005
Prepare 4 ur Independent Day!! Make sure that u still have those nationalism, and a good will to free yourself from all of the bad things.
Rabu, 17 Agustus 2005
MERDEKA!!! 17 agustus tahun 45, itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia…………
Sekelumit lirik lagu perjuangan di atas mengingatkan pada apa yang disebut sebagai patriotisme atau sikap rela berkorban demi tercapainya kedaulatan Negara. Mungkin bukan jamannya lagi berkoar-koar tentang perlunya mengusir penjajahan fisik yang menguasai ini negeri. Tapi, paling gak sebagai generasi muda (ciiiye) sikap ini mesti terus dikembangkan sebab penjajahan terus berlangsung. Dimanapun dan kapanpun. Bahkan, sekarang dalam bentuk yang sama sekali tidak disadari oleh sebagian besar orang.
Aku merasa bangga sebagai orang Indonesia, meskipun tidak sebangga ketika aku masih kecil. Indonesia yang damai gemah ripah loh jinawi, sekarang seakan hanyalah sebuah omong kosong bagi yang mendengarnya. Yaa, kita dalam keadaan kacau, chaos. Keterpurukan sejak krisis moneter 1997 seakan tak henti menerjang. Belum lagi satu masalah benar2 terselesaikan, muncul lagi masalah lain yang membuat kepala semua orang menggeleng makin keras. Kompleksitas dari permasalahan tersebut entah kapan akan selesai. Just make a clean government, banyak orang menyuarakan ini. Tapi, sampai sekarang hasilnya belum ada meskipun tindakan ke arah itu sudah dilakukan.
I just hope, yeah that’s all what we can do now. Semuanya akan kembali normal, tidak perduli bagaimana caranya. Aku hanya ingin Indonesiaku kembali. Indonesia yang tidak takut pada siapapun yang melanggar kedaulatannya. Indonesia yang tidak cengeng dengan masalah duit, yang tidak meratapi bantuan yang belum2 juga cair. Indonesia yang memiliki pemimpin yang mau dan rela menjadi tumbal bagi tercapainya kesejahteraan masyarakatnya yang masih sangat miskin. Yang mau dengan murah hati membagi ilmunya agar masyarakat tidak hanya berisi orang2 bodoh dan buta yang hanya akan tunduk dan menyerah kalah. Aku mau semuanya hilang…………biarpun ini mungkin hanya mimpi.
Aku tidak takut disebut utopis, karena apa yang seringkali kupikirkan justru hal2 seperti itu. Aku bahkan tidak akan perduli jika julukan pemimpi akan terus melekat bersamaku. Aku justru senang, mimpi2 membuatku selalu memiliki harapan dalam hati, meskipun sedikit. Akau tidak akan langsung menyerah dan mati jika tertembak. Kemenangan selalu ada pada orang yang memelihara mimpi dan harapan. Jadi, biarpun bangsaku terpuruk aku tidak mau ikut2an terpuruk di dalamnya. Jika setiap orang memiliki momen2 sendiri untuk bangun, maka sekaranglah saat yang tepat untuk memelihara mimpi yang masih tersisa. Kita bukan bangsa yang lemah yang kemudian akan mati dengan cepatnya ketika ditindihi berjuta ‘rasa sakit’. Kita masih punya obat lain selain usaha dan perjuangan,….mimpi dan harapan.
Kamis, 18 Agustus 2005
Ada seseorang yang merasa kehilangan hari ini. Yaa you know lah, there’s always lots of problems between a couple. Aku gak tahu dia ngucapinnya sengaja apa gak. Yang pasti itu terlontar dari mulutnya dengan desahan yang keras. Terus sepanjang harinya keceriaan seperti hilang dari itu wajah. Sayang banget sich, wajah cantik2 kok cemberut…. Jgn2 lagi kebelet??
By the way, aku gak mau ngomongin lebih lanjut masalah pribadi orang. It’s really not my passion. Hari ini, kita anak2 Sasindo ada MPA (kepanjangannya aku lupa) yang intinya mengadakan pemilihan pengurus harian dan berikut Kabid2 KMSI yang baru. Yang terpilih jadi ketua ialah Kapten Burhan ’02, dengan sekretaris dan bendahara masing2 yakni Yanti ’04 dan Ruly ’03. dan, tahu gak..? perkiraan bahwa hari ini kita bakalan makan besar ternyata gak jadi kenyataan. Dapatnya Cuma snack biasa (arem2, lumpia, n etc). But, it doesn’t matter anymore cos aku dah ngerasa puas dengan hidupnya kembali kepengurusan HMJ ini setelah sempat vakum beberapa waktu.
Oya, tadi Adjiet calling dari Malang. Dia katanya dalam waktu dekat ini mo main ke Jogja sama Jun n Rus Bebek. Aku sempat bingung juga seeh, aku kan takut kalo waktu datengnya barengan ama SmBJ. Aku nantinya kan susah bagi waktunya kalo gitu. Yaa, semoga aja mereka datangnya sebelum SmBJ lah. Lagian sekarang aku lagi deficit money, almost ntek coy. Yaah untung aja dia sms lagi n aku bilangin ke dia kalo aku bulan ini kondisi keuangannya lagi ‘parah’. Jadi please deh, ke Jogja lain kali aja yaa ? lagian dia juga ngomong kalo dia juga sama2 nol2. jadi tunda dulu lah jit. Ok, fellaz…
Jum’at, 19 Agustus 2005
Kabar gembira…!!! Wes Borland dah balik lagi ke LIMP BIZKIT. Mereka baru aja ngeliris album baru berjudul UNQUESTIONABLE TRUTH (PART I). Sayang gak dijelasin kabar tentang Mike, gitaris yang sempat gantiin Wes waktu dia cabut dari band ini beberapa waktu lalu. Jujur aku seneng banget boy, gak perlu ngerasa cemas lagi kalo band ini pamornya bakal turun. Yeah, as we knew kepergian Wes setelah album ketiga sempat bikin turun rating penjualan album Limp Bizkit sampai jauh banget. Ini mungkin aja karna para fans (Including Me) ngerasa mood banget denger raungan gitarnya Wes. Jadi kita sampai kepikiran gak bakal ada yang mampu gantiin dia di Limp Bizkit.
Anyway, smoga aja setelah baliknya Wes, para fans makin percaya dengan eksistensi band ini. Selain itu, kesibukan Fred Durst sebagai produser semoga juga gak ganggu aktivitas ngeband-nya, dengan demikian maka aku yakin fansnya Limp Bizkit bakal tambah banyak termasuk musuhnya juga, hehehe (mereka kan pernah dinobatkan sebagai band paling dibenci sedunia berdasarkan polling internet pada tahun 2000).
Oya, hari emang bener2 hari yang melelahkan. Aku jaga di sekre sampai jam 05.00 sore. Untung aja sempat ada sedikit waktu luang buat main bola. Kalo gak, wah malamnya dijamin bakal keringatan boy. Tadi kita tugasnya seleksi form yang kurang lengkap, fotokopi ini itu, buat surat ini itu, de el el. Emang sich kerjanya ada jeda juga, tapi yaa lumayan capek lah boy cos ada beberapa anak sekre yang gak masuk jaga kayak Nana, Dian, Raras, n Dhesty (dasar ni anak, keenakan jadi PW). Shanty sempat nongol bentar, habis Jum’atan tapi gak tahu ngilang kemana, paling jaga warnet. Dia tadi bela2in nunggu di depan sekretariat D3 cos pacarnya lagi wisuda hari ini. Kasihan banget ni anak, wisuda harusnya jadi momen buat yang2an ama doi. Ee ni anak malah berantem dan gak tahu mereka udah baikan apa belum. Aah peduli amat……….
Btw, hari ini ada yang lucu sama anak baru bernama Namiera asal Jakarta. Waah ini akhirannya vocal a semua. Ceritanya dia kan daftar SmBJ, trus dia bilang (bohong atau gimana) ke Deborah kalo dia gak punya foto. Yaa udah sama Deb dia diminta ngelengkapi besok pas briefing aja atau tiap hari kerja di sekre. Nah, pas tu anak pulang dia lupa bawa amplop kecil warna putih yang ternyata berisi kartu GMC sama beberapa lembar foto ukuran 2X3 ama 4X6. Yaa udah mumpung aku lagi ada pulsa, anaknya tak sms trus aku kira2 ngomong gini: “Namiera, kamu tadi bohong. Katanya kamu gak punya foto padahal ada. Nee, kartu GMC kamu ketinggalan plus beberapa lembar foto didalamnya. Kamu ambil besok aja pas briefing dengan disertai tanda minta maaf (snack, minuman, n etc). Habis itu aku dah kepikiran kalo ni anak gak bakal balas karena malu atau gimana. Tapi beberapa menit kemudian dia ternyata bales. Dia ngomong kalo dia tadi belum sempat ngecek semuanya, jadi dia ngomong seadanya aja. Habis itu dia bilang kalo besok pagi jam tujuh dia ada test TOEFL. Jadi otomatis dia emang sangat2 membutuhkan kartu itu. Jadi dia janji bakalan datang ke sekre sebelum jam tujuh. Sayang, mengenai snack dia tidak mengungkitnya sama sekali. Haah ni anak adaaa2 aja..
N the last one, besok aku mesti udah ada di kampus sebelum jam tujuh pagi buat persiapan briefing. Besok perkiraanku sekre bakalan kerja keras. Dari hampir 600 lembar form pendaftaran yang udah keluar, 250 lebih belum balik. Jadi besok kita mesti jaga2 jangan2 mereka ramai balikinnya justru besok pas briefing. Repot lagi kalo ini bener2 kejadian. Selain kita bakalan susah ngatur tempat masuk kelompoknya, susah lagi kalo mesti ribut2an dengan anak baru yang rada2 susah diminta buat ngelengkapin semua kolom di form pendaftaran. Mana besok sekre kan dibagi jadi tiga kelompok; satu di lokasi briefing, satu di sekre ngatur2 kelompok SmBJ, trus yang sisanya di depan komputer ngetik keperluan panitia kayak surat2 dan lain-lainnya. Harapanku kita besok gak kerja sendiri, maksudnya kita dibantu Sie2 lainnya. Jadi gak capek banget….. Ok, kayaknya gitu aja buat sekarang, besok lagi.
Minggu, 21 Agustus 2005
Aku hari ini mestinya ke kampus buat acara GR (Gladi Resik) SmBJ 2005. Tapi boy, dari awal minggu kemarin kerja trus tiap harinya ternyata gak enak juga. Pas selesai sore capek banget, ngantuk, lemas dll. Aku Cuma pingin istirahat sehari aja. Makanya tadi aku terpaksa bohong ke Dhesty kalo aku mo jemput teman di Janti, jadi aku kayaknya datang telat. Yaa, terpaksalah demi kebaikanku juga..
Kemarin aku berangkat ke kampus pas jam tujuh pagi. Di sekre anak2 dibagi jadi tiga kelompok, aku sama Aji n Wahid di GSP nungguin anak2 baru yang selesai TOEFL. Dian ama Endah di kantor sekre nungguin yang daftar, trus Dhesty, Tami, Nana dan Elsa di auditorium presentasi tentang sekre dalam briefing I SmBJ 2005. Shanty sama Raras datang belakangan, trus nemenin nunggu di GSP. Icuk udah dua hari ini gak bisa datang cos dia lagi balik ke kediri.
Oya, tadi akhirnya Wahid datang juga ke kos. Dia katanya disuruh ama Dhesty buat nyari aku biar ada yang jaga sekre. Yaa, biar dia (si Dhesty) sama Elsa bisa langsung pulang. Ah, untung aja aku gak mau. Lagi malas banget lah. Aku lagi banyak kerjaan. Ya nyuci lah, nyetrika, tidur (masuk kesibukan juga lho.?) dan lain-lain. pokoknya aku lagi gak ada minat buat ke kampus hari ini. Aku pingin seharian di kos dulu. Lagi enak banget ni di kamar. Tiduran, denger musik, ngerokok, semuanya bebas, gak ada yang nyuruh2 ini itu… itung2 lagi nostalgia, mana aku akhir2 ini gak pernah lagi dengerin radio gara2 ada komputer. Jadi aku ngerasa masih rindu sama kamar ini, lagi dan sangat malas untuk keluar dan meninggalkannnya dalam waktu yang lumayan lama.jadi sorry aja Dhes, aku gak bisa….
Tadi bapak sms, katanya beliau lagi di Selong baru pulang dari HULTAH NWDI. Beliau nyampein kabar kalo surat yang aku kirim hari Kamis sudah dikasi sama Mamik Kaka Tuan pas malam minggu. Yaa bagus lah, aku Cuma berharap beliau senang karna aku sama Lida nilainya semester ini lumayan bagus, IP di atas 3,00. yaa mumpung beliau hubungi, aku sekalian minta tambahan duit buat bulan depan untuk keperluan beli celana. Aku lagi butuh celana baru neeh, bosan celananya itu2 aja yang dipake tiap hari. Mana jeans yang beli tiga tahun lalu sudah bolong dimana-mana. Jadi butuh cadangan ato pengganti tetap buat kostum kuliah. Tapi gak tahu juga neeh, kira2 dikasi gak yaa. Masalahnya September besok bapak mesti ngirim duit banyak; buat duit bulanan, bayar kos, buat Lida. Jadi aku sebenarnya gak enak pas minta tadi, tapi mo gimana lagi. Kukira itu wajar..tuntutan kebutuhan.
Rabu, 24 Agustus 2005
Sebenarnya aku mo nulis tentang banyak hal yang terjadi dari Senin-Rabu ini. Tapi sorry banget boy, sekarang waktuku mepet trus. Seharian mesti berada di sekre, trus malemnya aku bener2 gak ada waktu buat nulis lagi cos aku capek banget, ngantuk. Ini aja dah jam 11.50 malam, bentar lagi jam 12. padahal besok aku mesti dah ke kampus buat acara SmBJ hari pertama pada jam 05.00 pagi. Sebenernya kalo datang telat boleh gak yaa. Soalnya aku mo tidur paling gak 8 jam, hehe. So, sorry ya aku mo istirahat dulu…see ya.
Kamis, 25 Agustus 2005
Ok boy. Aku sekarang kayaknya dah bisa cerita. Hari ini aku di sekre Cuma sampai jam 4 sore. Habis itu tadi aku langsung balik, jadi gak usah ikutan rapat evaluasi buat pelaksanaan SmBJ hari pertama ini. Lagian, aku udah ada di kampus sejak jam 5 pagi. Jadi, wajarlah kalo misalnya aku minta balik duluan, cos sebab yang banyak sekali macamnya.
Aku mau cerita tentang kegiatanku hari senin kemarin. Pada hari ini, suasana di kampus sudah ramai. Banyak anak2 KKN yang datang, yang pulang kampoeng dah pada balik, n yang paling penting hari ini justru yang balikin formulir buat peserta SmBJ banyak banget. Jadi bisa ditebak lah, gimana suasana sekre saat itu. Ramai, sama anak2 baru, panitia, dan mahasiswa2 lainnya yang lagi sibuk ngeliat & nunggu jadwal kuliah keluar. Tapi ternyata jadwal justru keluar besoknya, pas Selasa.
Minggu, 28 Agustus 2005
Siap2 buat KRS besok boy. Harus selesai besok cos anak2 bilang besok adalah hari terakhir. Aku kayaknya mo ngambil 20 SKS lagi kayak semester2 sebelumnya. Ini langkah yang lumayan bagus, mengingat aku mesti jaga2 agar IP tetap di atas 3 meski nilaiku anjlok.
Untuk semester ini, hal yang harus diingat ialah aku mesti ngambil kuliah kewarganegaraan, seminar sastra, dan mata2 kuliah baru lainnya, serta gak boleh lupa buat ngulang mata kuliah yang nilainya C atau D kayak Orientalisme. Ini penting buat jaga2 nilai biar bisa sampai target IPK 3,5. Jadi,semoga aja MK2 yang diulang besok ni nilainya bisa bagus.
Sekarang aku dah ngambil seminar sastra. Siap2 aja boy, bentar lagi skripsi trus KKN. Apa teori sama bahan buat analisis dah ketemu? Sepertinya belum. Emang payah sih, kesibukan buat SmBJ kemarin emang bener2 menyita konsentrasi. Mesti selalu fokus ke tugas2 yang sudah ada, jadi kemarin aku gak kepikiran buat merancang agenda penyusunan teori sama bahan buat seminar. Yaa, aku Cuma janji besok bakalan rajin berburu bahan ke perpus, internet, koleksi pribadi n etc. jadi, segala macam yang kurang nantinya bisa lengkap (setidaknya) sebelum waktunya dikumpulkan.
Rabu, 31 Agustus 2005
Halo guys, is there anyone comes? Well well, KRS dah selesai senin kemarin. Aku jadi ngambil 20 sks lengkap dengan tiga mata kuliah filsafat di dalamnya. Dalam krs ku, aku rasa udah gak ada lagi mata kuliah linguistik cos aku emang ngambil konsentrasi sastra. So wajar kalo di situ ada seminar sastra, sejarah sastra (memperdalam), teori kritis dan marxis (antro), n mata kuliah sastra lainnya.
Ok boy, bentar lagi u genap 21 tahun. Apa udah ada kerasa sesuatu yang beda. Oya, tentu saja. Yaitu kamu tiga tahun di sini sebagai seorang laki2 pecundang, jomblo, egois, pokoknya kasihan banget lah. Well well, tapi itu belum benar sepenuhnya boy. Ada hal lain yang banyak sekali mengisi ruang di kepala dan baru berani kau nyatakan sejak akhir Juli kemarin. Menurutku, itu suatu langkah awal yang bagus.
Jum’at, 02 September 2005
(PART I)
When I look into your eyes, there’s nothing there to see. Nothing but my own mistake, steering back at me.. (LP: Pushing Me Away)
Aku mencoba untuk sepertimu. Ini terakhir kali aku mencoba berbohong padamu, dan diriku sendiri. Mengapa hanya aku yang merasa sendiri, tidak yang lain juga… ketika melihat mu, yang mengembalikan semua dosa dan rasa bersalah ke diri ini, kenyataan menjadi sesuatu yang sangat pahit dan tidak mengenakkan. Tidak pernah memperdulikan apa yang kaulihat sebenarnya. Ahh, ternyata kepedulianmu beralih kepada hal yang lain.
Akankah kamu akan diam disini dalam waktu yang lama? Untuk bersama, selalu bersama. Mencoba suatu rahasia untuk hari besok. Akan tetapi, akankah kamu ingat pesan ini? Sebab, sekarang aku minta maaf. Terlalu lelah untuk berpikir segala hal yang penting yang seharusnya terjadi besok.
Kita selalu mencoba beranjak dari kesalahan yang kita buat kemarin, dan memulai kesalahan lainnya untuk lusa. Tidak ada kebosanankah dari semua ini? Aku sering merasa dendam dengan kebohongan yang kulihat dan kadang harus kulakukan untuk melindungi cinta pura2. kemungkinan yang sangat baik adalah selamat tinggal. Karna engkau memang bukan yang harus selalu kumaafkan.
Sombong memang sangat perlu sekarang, setidaknya saat menghadapimu. Kengerianku yang kau anggap nostalgia lucu bukan lagi satu phobia yang harus selalu dihindari. Aku tidak mengatakan bahwa aku harus selalu membencimu, hanya saja kau tidak pernah mau memberi ruang yang lebih untuk bernafas. Tahukah, kematian selalu dekat dengan orang yang hatinya terhimpit karna udara tidak pernah bisa masuk dan mengalir ke otaknya. Begitu juga aku, bukan lagi yang harus selalu tunduk pada peraturan yang dibuat untuk dilanggar. Jadi anggap saja, kita sudah tamat. I’m done with all the bullshits that u’re talking about. Tapi, ada yang mesti diingat, susah lagi untuk mengucapkan selamat datang pada orang yang tidak lagi ada….
Aku hanya mencoba berlari, lari
Hilang dari yang telah ada
Yang menekanku jauh ke bawah,
Dan karna ini semua
Bukan omong kosong
onggokan sampah
yang membusuk dalam kubangan.
(PART II)
Mengapa takut menjadi romantis? Kesendirian bukan suatu alasan untuk larut dalam bayang2. Aku telah banyak berlari dari semua omong kosong yang diberikan padaku, dan kemudian berhenti karna ada sesuatu yang sangat menarik……
Sabtu, 03 September 2005
…….yang menjadi lawan tangguhku. Reff: Tak ada yang akan bisa meruntuhkan niatku, tuk bertemu memeluk dan menyanding. Meski surya membenamkan tubuhku di lautan, kutunggu sampai samudra mengering (JIKUSTIK: Samudra Mengering).
Aku selalu percaya dengan sepi yang menenangkan, setidaknya saat ini. Jika harus jujur dengan situasi setiap harinya, memang ini bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Yaa, mengingat hari ini seharusnya adalah untuk rileks setelah rutinitas selama 4 hari kemarin. Jadi wajar kalo aku ingin sekali meluangkan waktu dengan teman2 di kos yang kebanyakan memang memiliki jadwal yang sama. Namun, tampaknya hal ini tidak bisa terwujud sekarang karna ada juga anak2 yang pulang/main ke tempat saudaranya. Bagimanapun, aku tidak merasa terlalu capek dengan hal ini. Aku sudah merasa puas dengan adanya teman yang bisa diajak ngomong, sharing.
Oya, selama tiga hari (Jum’at, Sabtu, dan Minggu) kita di kos memang lagi pada libur kuliah. Dimulai hari Jum’at kemarin karna merupakan hari besar buat muslim yakni Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad. Sedangkan Sabtu kita emang libur cos di UGM sekarang kan Cuma lima hari kerja, sampai Jum’at thok. Jadi selama tiga hari otomatis aku berada di kos terus, bosen. Kadang gak enak sich, masalahnya kalo orang terbiasa dengan situasi yang ramai setiap harinya, dan dia merasa enjoy dengan hal tersebut; ketika tiba2 kebagian banyak hari yang senggang gak ketemu teman, rasanya gak enak banget. Apalagi kalo misalnya teman di kos yang diharapkan jadi tempat perkumpulan kedua malah sepi alias penghuninya pada mudik/maen/tidur..
Yaa, tapi itu memang beda sich buat masing2 orang. Justru ada yang senang punya waktu libur yang lama karna bisa bagi waktu dengan orang2 lainnya seperti keluarga, pacar, dsb. Tapi buatku, itu tetap kurang mengenakkan, cos kalo lagi liburan teman2 yang rumahnya atau rumah saudaranya deket2 Jogja bisanya pada balik. Jadi eneg banget kalo lagi sendiri, gak ada teman ngobrol. Bisa2 jadi orang gila kalo keseringan.
Rabu, 07 September 2005
KPRS lagi, ngatur jadwal lagi. jadi sibuk banget. Aplagi dari hari senin kemarin dah mulai masuk kuliah. Jadi minggu pertama kuliah semester ini musti dimanfaatin sebaik mungkin buat seleksi mata kuliah yang cocok dan memang harus diambil.
Dari hari Senin kemarin sich sebenarnya semua masalah tenang kuliah dah clear, alias gak ada lagi mata kuliah yang meragukan statusnya untuk diambil. Tapi tadi sehabis pulang dari Fakultas Filsafat buat kuliah Kewarganegaraan, ada yang gantung. Maksudnya begini, ada mata kuliah yang statusnya membingungkan seperti Filsafat Pancasila n Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dua mata kuliah ini emang dari semester kemarin dah jadi trouble maker-nya anak sastra, khususnya Sasindo. Nah, ini yang kemudian bikin kecurigaan muncul. Sebabnya ada dua; pertama, dalam buku panduan Maba Angkatan 2002 kedua MK ini tidak tercantum sebagai mata kuliah wajib Universitas/Fakultas. Kedua, yang kelihatan cemas dengan berita simpang siur tentang status ke-2 MK ini hanya anak Sasindo, anak2 jurusan lainnya keliahatan adem ayem dengan situasi ini.
Dari sini, secara garis besar saja aku sebenarnya mau mengajukan pertanyaan: bukankah kedua MK ini hanya diperuntukkan buat angkatan 2001 dan sebelumnya (2000, 1999 dll)? Sebab sejak pertama aku kuliah gak pernah dengar sebelumnya bahwa kedua MK ini juga diperuntukkan atau wajib buat anak 2002.
Sebenarnya, selain kedua mata kuliah di atas, masih banyak lagi hal lain yang seringkali simpang siur di anak2. misalnya saja MK etnografi harus 4 sks, yang wajib ini, itu, dll. Jadi pusing deh kalo nurutin semuanya. Mana kalo ketemu anak2 yang klo dilihat dari tampangnya emang tipe orang pingin cepat lulus, wah ribet lagi tu urusan. Dia ngabarin ini lah, itu lah. Ada yang cerita kalo dosen pembimbingnya bilang gini…. Ada lagi yang membantah kalo itu gak benar, yang benar itu begini. So boy, kalo udah kayak gini jalan terbaik yaa ngikutin diri sendiri aja. Trust ur insting..
Oya, semester ini tugasnya kelihatan bakal numpuk deh. Mulai dari Seminar Sastra, Pengantar Filo, n etc. yaa sekarang memang dah waktunya untuk selalu sibuk. Semester VII boy, harus siap segala hal mulai dari rancangan buat makalah Seminar Sastra, KKN, sampai pada bahan dan teori yang bakal dipakai buat garap skripsi nantinya. Yang paling penting, disiplin sama jadwal yang udah disusun. Mulai dari sekarang boy..
Jum’at, 09 September 2005
(PART I)
Ok boy, aku sekarang lagi pusing banget nih. Mikirin tugas buat seminar, tugas buat penyuntingan, kuliah yang belum masuk, sampai KPRS yang masih belum berani tak ajukan. Aku pikir kemarin semua masalah ini bakalan selesai sebelum besok/hari ini. Tapi, kenyataannya nggak. Aku musti muter otak lebih bagus lagi biar semua tugas dan semua masalah yang masih gantung bisa selesai secepatnya.
Aah, ini mungkin karna aku sering nunda kerjaan. Yang harusnya selesai hari ini jadinya malah besok. Jadi, yaa ngaret lah; penyakit sialan yang gak mau ilang2. Akhirnya aku mesti nyusun schedule ulang lengkap dengan semua resiko serta waktu dan biaya yang kira2 bakalan habis. Yaah ini malahan makan waktu lagi.
Ok sorry boy, aku sekarang mau istirahat dulu. Besok musti kuliah pagi Sejarah Sastra Indonesia sama Pak Rudi. Good night.
(PART II)
Dalam kamarku waktu tidak pernah berubah atau beranjak dari kebisuan yang terperam. Ia begitu bahagia dengan kebingungan yang menggelengkan kepala; atau peluh yang seringkali keluar dari ingatan yang berhenti…
Minggu, 11 September 2005
Setidaknya sekarang, kemanusiaan lahir sebagai sesuatu yang dibanggakan banyak orang sepertiku. Akan tetapi, angan2 itu lebih sering tumbuh sebagai pemikiran yang justru lebih sulit dari sebenarnya. Sekali lagi, mengingat semua yang pernah dilakukan oleh orang2 yang dicap sebagai pahlawan: timbul rasa iri dari seorang manusia yang tidak pernah bisa memenangi hati lampu kelap-kelip.
Dan, ketika kebencian selalu timbul seperti aliran air yang pasang, tidak ada yang sengaja menaruh sampah di atasnya dan membuat air semakin keruh dalam kepala dalam pikiran. Selanjutnya, apa yang dipikirkan sebagai kemanusiaan akan dipertimbangkan kembali dan dibuatkan undang-undang. Beginilah manusia bertarung dalam pergulatan batin masing-masing yang memang tidak akan bisa disalahkan oleh siapapun.
Dan memang, jika mereka membuatkan tanggul untuk banyak umpatan yang keluar dari mulut kita yang suci, tidak akan ada yang sanggup meraih banyak ludah dan mengantoginya dalam kresek kecil sebagai souvenir untuk anak cucu. Itu najis, jijik, lebih kejam dari kebohongan, meskipun itu kita lakukan untuk sendiri.
Aku berlari menjauhi aturan dan keyakinan buta. Dua hal yang membuatku terpasung kerdil. Aku berlari dalam kabut yang menari, yang mengajari melihat dalam putih. Yang mengajari bagaimana tunduk pada hitam, dan mengacungkan sedikit jempol buat nurani yang jujur. Kemudian, ketika seusia kematian matahari yang mengajakku berkeliling padam; maka musnah keajaiban yang selama dua ribu tahun tertancap di udara.
Kehidupan selalu berpihak pada rasa senang dan kedipan mata kiri. Yaa, seperti yang telah dilakukan cinta pada ruh yang mendatangi. Yang pada suatu malam bercumbu dengan mesranya di pinggir sungai yang melahirkan seribu langit dan kunang-kunang, dan menurunkan seribu air mata untuk damai tanah gersang di bawah kolong. Hai yang tidur di atas dan menaruh panas di atas tanduk, selamat datang: apakah salam masih berarti?
Bukan apa-apa jika aku taruh banyak embel-embel di lengan kanan untuk yang merunduk sendu. Kalian tahu itu bukan apa-apa selain rasa senang dan nostalgia permen karet 50 rupiah. Aah, ada yang mengawasi saat aku masuk dan keluar dari pintu yang satu ini, yang baunya tercium seperti citrus yang melegakan. Aku ingin….. seandainya ada yang tertarik dengan dunia sekali lagi, silahkan menaruh dalam kantong kalian kepercayaan yang besar dan membiarkannya bekerja sendiri.
Aku tidak mau takut dengan ego sendiri yang membuatku mampu bangun di pagi hari. Aku tidak mau enggan dengan kesombongan yang kupelihara sebagai pelindung dalam ketidakberdayaan. Selama seribu tahun manusia mencariku untuk kematian yang nikmat, yang sekarang dengan gampang bisa mereka peroleh dengan harga seribu perak. Senyatanya, itu belum cukup sebab mati seperti libido yang memuncak. Sakit dan nikmat yang bercampur menjadi warna-warni dan menorehkan pada langit senja dingin yang mengharukan. Jika aku masih seperti kemarin, mungkin kutadahkan tangan selepas hujan, sebebas roh yang menari, sejauh suara mampu meneriakkan kebisuan dalam ruang kosong.
Yaa, hanya karena jarak, semuanya menjadi kacau. Aku kehilangan hatiku sebelah kiri, dan merampas pula tanganku yang kanan. Yang ternyata diletakkan tersembunyi di kolong langit berwarna hijau. Siapakah kau? Laki2 berkendara merah berjanggut putih membawa setumpuk hadiah dalam peti hitam? Apakah kita pernah bertemu?
Selalu....................
Rabu, 14 September 2005
(PART I)
Jangan katakan kau jera pada kesalahan; Ia membuatmu tumbuh lebih kuat. Ada selalu banyak kehati-hatian yang menjalar bagai akar dalam hatimu. Itulah, keberanian bukan hanya saat kau mau berbuat benar. Tapi lebih dari itu, keberanian ialah kenikmatan yang lahir dengan sejuta lebih cinta tatkala kau mau mengakui ada yang lebih baik.
Aku mengalami ribuan rasa sesal yang membuatku takut untuk maju setengah langkah. Dari apa yang telah diambil kenyataan dariku, separuhnya membuatku menangis. Tidak adakah yang lebih bagus dari rasa senang yang menyengsarakan? Rasa sesal yang membuatmu bertahan untuk terus mengulang dosa serupa. Bukan karna tidak ada yang menghakimimu, atau karna kau adalah orang yang tidak pernah bisa disentuh. Melainkan, kau selalu merasa jengah untuk mengaku.
(PART II)
Aku sering menaruh kepercayaan yang besar terhadap orang2 yang ada di dekatku. Aku merasa mereka adalah teman yang bisa diharapkan untuk berbagi dalam banyak hal selain cerita-cerita dan perilaku konyol. Tapi, seringkali kemudian kekecewaan muncul karna aku seringkali lebih dalam posisi yang direndahkan. Tidak ada yang perduli denganmu ketika kau tidak punya apa2 yang bisa ditonjolkan, yaa bukan.
Sabtu, 17 September 2005
It’s a final countdown. Akhirnya ada yang membuat aku harus berada di kost selama beberapa hari; yaap that’s it, cedera. Lagi2 yang kena kaki sebelah kiri, mana kulit jempolnya lagi. Wah rasanya yaa ampun, nyeri banget boy. Seharian musti tidur buat ngalahin rasa sangat tidak-nya.
Ok, aku lagi bingung nih mau nulis apa. Cuma yang jelas sekarang aku sibuk banget boy, buat tugas seminar, penyuntingan dan lain2nya. Jadi beberapa hari ini dan ke depan sorry kalo aku rada2 jarang nulis. Yaa maklumin lah boy, stress buat garap tugas segitu banyak, sebab aku belum dapat titik temu yang mau aku omongin terutama di seminar sastra. Jadi yaa, bolak-balik sana-sini buat nyari referensi yang ada kaitannya sama teori yang aku pakai: feminisme.
Karena itu, akhir2 ini aku banyak nulis hal2 kosong yang terlintas begitu saja. Terlalu pingin pake imajinasi malah bikin aku kayak orang sok tahu, jadi kesannya banyak omong yang gak ada mutunya. Memang sich itu semua bukan omongan sampah, tapi setidaknya dari rata2 tulisan yang jadi, kebanyakan isinya mengesankan orang yang putus asa: aku banget. Jadi yaa, itu memang gak bisa aku hindari. Aku sebenarnya Cuma ingin catatan ini trus terisi, jadi gak sekedar wadah sementara buat uneg2 yang kemudian hilang karena kebosanan. Jadi aku sebisanya menulis apa aja yang ada di pikiran sama jari… aah apa catatan ini jadinya jelek?
Boy, aku membuat kamu sebagai satu2nya teman paling dekat. Teman yang paling mengetahui segala hal yang aku rasakan, baik dari hal2 yang aku benci maupun yang aku suka. Semua yang membuatku tampak sebagai seseorang yang sedang bahagia atau bersedih, yang sedikit pun tidak kusembunyikan.
Aku mengalami kegembiraan yang luar biasa ketika menciptakan kamu dalam catatan ini. Kepada siapa lagi hati merasa damai selain diri sendiri? aku tidak mau larut2 dalam ketergantunganku yang besar terhadap orang lain. Aku tidak ingin kehilangan seorang teman lagi setelah satu2nya sahabat sejati (Wawan, where are u?) lebih dulu mengilang dari peredaran. Kita sekarang bicara kenyataan, tidak ada yang memperhatikan lebih baik dari pada diri sendiri. kalaupun terkesan minor bahkan narsis, apa boleh buat. Aku mencintai diriku lebih baik dari seorang narapidana. Tidak ingin tenggelam dalam kekecewaaan yang kedua kalinya terhadap hilangnya sosok yang ingin aku rengkuh, untuk inilah tujuan utama aku menciptakan kamu boy.
Harus ada yang bicara tentang perasaan dan akal. Harus ada yang berani mencaci dan mengumpat. Harus ada yang mau mengangkat jari tengah untuk kebencian terhadap tuntutan dewasa. Fuck that!!! Kalo harus selalu menurut, kapan lagi aku harus merunduk dan selalu menengok rendah? Jika harus selalu tunduk, kapan aku bisa meminjam tangan kekar laki-laki perkasa?
Aku tidak ingin dikatakan membenci orang2 karena banyak menulis tentang hal tersebut disini meskipun secara samar2. tapi, berbeda dari itu aku justru ingin jika semua orang yang berada dalam atmosfir yang kubuat sendiri masuk dalam lingkungan kepercayaan ini. Yang aku inginkan menjadi rekaman terbaik yang bisa kupunyai, yang kebahagiaan apapun tidak mampu menggeser memori yang telah tertulis. Apakah karena ini aku adalah orang yang sombong? Haa, aku Cuma merasa agak baikan..
Senin, 19 September 2005
Aaah masih belum konsen buat garap tugas. Ini gara2 aku udah ngerasa mapan dengan teori sebelumnya, ternyata ada sudut pandang lain dalam novel Nyai Dasima (tugas Seminar Sastra) yang bisa digarap. Jadinya aku bingung boy, mau dilanjutin tapi musti mulai dengan kalimat apa? Sumber udah ada, bahan udah ada: tapi ngawalinya itu lho, kayaknya susah banget. Padahal ini harus ngejar deadline buat dikumpulin senin depan tanggal 26 (pas hari ulang tahun lagi). jadi gimana nich boy, kamu ada solusi gak?
Aku sich sebenarnya udah nemu intisari yang mau diomongin itu kayak gimana, cuman pas masuk ke makalah aku bingung harus diawali dengan hal yang bagaimana. Ini karena teorinya terkesan baru (eh bukan teori ding, tapi perspektif). Trus, nanti bagaimana ini dihubungkan dengan pascakolonialisme dan feminisme juga masih tetap merupakan pertanyaan besar. Jelasnya aku sekarang lagi pusing: tahap lanjut bingung. Kira2 kalo nantinya ini gak bisa tepat waktu otomatis aku khan “ketinggalan kereta”? masalah yang nambah pelik lagi, pengeluaran buat bulan ini gede banget boy. Susah buat bagi anggaran ke macam2 keperluan… Jadi gimana nich? Ah daripada pusing terus2an mending aku baca bahannya dulu lah, siapa tahu ketemu solusinya. Ok boy, break dulu.
Sabtu, 26 November 2005
Jangan lagi ada rasa takut, jangan. Pagi ini, semua tidak lebih kegaduhan hati yang sunyi. Karena setelah bergulat dengan kenyataan, tetap saja kita benci perbedaan. Aku yang menunggu, terbelenggu dalam maya berbias bulan kerlap-kerlip; wadah yang hanyut menjadi noda-noda.
Aku yang takut, aku yang ngeri dengan matinya hati. Tidak ada yang mampu menghalangi engkau mengaduh dari ini gelap yang tenggelam. Matahari tampakkan mata pada ketakutan kita berdua, bukan orang lain. itulah maka, aku benci lagu ini. Aku benci harus mengingatmu, dan berpeluh sendiri demi tangis yang terbeli.
Mungkin hanya, dua menit dalam satu hari bintang terlepas dari kait yang mengayun. Dan membentuk pada mata ini bola api yang memijar merah membakar mata mengurai hati. Tiadalah yang dapat diucapkan pujangga pada yang kasmaran karena kebutaan. Tidak mampu pula engkau menuduh aku seorang penyair yang mati dalam mimpi2 lepas malam yang muncul karena menanti itu hangat bidadari. Ah sudahlah, tiada terperi hati ini. Besok atau lusa cukuplah aku menanduk kegamangan rindu kenangan-kenangan untuk siapapun. Yang akan selalu dan semoga..UNDEFEATED COUPLE.
Senin, 28 November 2005
NOT A BEAUTIFUL DAY!! Not even makes me happy than before. Not even lay up your hands on me,,..
A beautiful girl, scream in a long long way…
COSTA LA NADE AHRAS MAN KABA FISKALAMU. The devil makes me sick..
Bukan kebencian yang tertuang untuk malam. Hanya saja, gelap selalu membuat semuanya kabur. Di dalam kamar, di balik tubuh yang mengigil remuk, dan di atas ungkapan rasa sayang untuk tubuh yang lain. jujurkah aku mengungkap hati yang lain? atau itu hanya ilusi karena tidak tercapai oleh tangan terbelengu?
Pejamkan mata, dan mimpikan semua hal yang membuat rindu dendam terpaku menjadi satu. Apalagi yang bisa kuharapkan dari kesediaan seorang kekasih? Memberikan semua yang tampak lalu menghilangkannya dalam awang-awang. Lebih dari sekedar yang menyeka keringat di dahi dan kepala: wanita, mata yang membuat hati merona merah.
Kamis, 01 Desember 2005
INNALILLAHI WAINNA ILAIHI RAAJIUN.
Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah
irji’ii ilaa Rabbiki
raadhiyatan mardhiyah
Fadkhuli fii ‘ibaadii
wadkhulii jannatii
(Hai jiwa yang tenang
Kembalilah kamu kepada Tuhanmu
dengan hati puas lagi diridhoi
Maka masuklah kamu ke dalam golongan hamba-hambaKu
Maka masuklah ke dalam surgaKu). QS. Al-Fajr: 27-30.
Selamat jalan, selamat jalan. Aku ga pernah bisa buktikan aku bisa lebih baik. Aku belum pernah bisa menunjukkan aku mampu seperti seharusnya. Dan yang paling menyakitkan, aku gak pernah bisa nunjukin kalo aku teman yang baik. Dari awal, aku selalu seperti ini, gak setangguh kamu..
Bahkan ketika aku sudah tahu kalo kamu sakit, aku sekalipun ga pernah menampakkan mukaku, gak sekalipun meski jarak.. ah jarak bukan alasan karna apa artinya harga diri tanpa rasa sayang? 1,5 km bukan suatu halangan untuk diri yang peka. Bukan pula alasan bahwa kakiku tidak kuat..aku terlalu naïf untuk alasan itu.
Dan, setelah aku tidak menjenguk bahkan pamitan pun tidak, aku pergi ke jarak yang jauh. Aku kembali dengan rutinitas yang selalu kubanggakan membuatku merasa menjadi yang paling penting. Yang selalu membuat ITSNA HADI tertawa bersinar dengan gigi yang kekuningan..,. hingga hari ini; ketika semuanya bersinar, epe menjadikannya luka yang mengeruk rasa malu ku. Seorang teman yang tolol, yang tidak mengerti apa arti teman. Yang buta karena merasa terlalu penting, yang bahkan tidak mengerti bahwa sahabat adalah tulang terbaik, setelah menemukan nyawa sendiri.
Kamu pergi, meninggalkan kepedihan mendalam dan rasa malu yang luar biasa yang keluar dari hatiku sejujurnya. Apa yang telah kuperbuat, apa yang telah kulakukan dan apa yang akan kulakukan? Mengucapakan dukacita yang hanya diucap setengah hati karena tidak ada waktu memikirkan hal yang sedih? Aku lalai, my best friend Nasri. Aku lalai, aku telah lupa pada arti penghormatan seorang teman. Bahkan lebih dari itu, kamu sahabat yang telah berani, lebih dari itu. Dan aku tidak peduli dengan semua omongan miring tentang kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar